Betapa Penting Pencahayaan pada Hunian




Dalam postingan kali ini saya akan mencoba membahas  tentang pencahayaaan dalam sebuah hunian/ruang. Hal ini pun sering saya pelajari sehari-hari di kampus. Sejak saya belajar ilmu arsitektur di Prodi Arsitektur UIN Ar-Raniry, saya langsung tertarik tentang pencahayaan. Sebab, cahaya adalah kebutuhan bagi manusia.

Pencahayaan juga fakor yang mempengaruhi kesehatan manusia.Bayangkan, anda tinggal di dalam sebuah rumah atau kamar yang tidak memiliki pencahayaan menjadi gelap dan terkesan pengap. Biasanya ini sering kita dapati di kos-kosan. Ruangan yang tidak mendapat cahaya yang baik ditambah kita mengantung baju atau handuk di ruangan tersebut. Betapa pengapnya!

Dalam teorinya, pencahayaan terbagi menjadi dua yaitu pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami ini berasal dari cahaya matahari. Nah, di sini para arsitek dituntut untuk meletakan jendela sesuai dengan orentasi agar bisa mendapatkan cahaya matahari secara baik pula. Hal ini memang harus benar-benar dipertimbangkan si arsitek, karena matahari mengandung vitamin D bagi tubuh manusia.

Sedangkan, pencahayaan buatan yaitu pencahayaan yang berasal dari lampu. Di zaman modern ini, banyak jenis lampu yang beragam dan mengunakan teknologi.
Bisa dikatakan sebuah hunian yang sukses dirancang yakni mampu memberi kenyamanan di setiap ruangannya. Kenyamanan visual maupun non visual. Misalnya, rumah yang kita lihat dari estetikanya terlihat mewah. Namun, ketika masuk ke dalamnya kita tidak mendapatkan kenyamanan. Rasanya, ingin cepat-cepat keluar. Rumah adalah tempat kita pulang, jika tempat kita pulang tidak nyaman, bagaimana anda berlindung?

Cahaya Memberi Keindahan

Dalam hal ini, cahaya juga bisa memberi keindahan bagi sebuah hunian. Semenjak teori tentang cahay berkembang pesat. Banyak hadir hunian yang sederhana secara fasadnya tapi jika kita masuk ke dalamnya sangat nyaman dan memberi estetika yang wow.

Sebagai contoh, “Rumah Botol” karya Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung. Ridwan Kamil membagun rumahnya dengan ribuan botol Kratindeng sebagai fasadnya. Selama dua tahun, beliau mengumpulkan ribuan botol bekas untuk melahirkan idenya tersebut. Saya tidak akan membahas panjang lebar tentang rumah ini. anda bisa mendapatkannya di internet, secara ide konsep maupun kekuatan strukturnya. Saya akan memfokuskan bagaimana botol-botol itu menghasilkan sebuah estetika yang wow.

Dari gambar di atas, anda bisa melihat bagaimana botol-botol itu mampu menghasilkan pencahayaan yang wow,bahkan tanpa jendela. Dan angin tetap mengalir. Karena memiliki celah-celah dari sistem penyusunan botol tersebut.

Di atas adalah pencahayaan alami yang memanfaatkan sinar matahari. Nah, pencahayan buata juga bisa menghasilkan keindahan dan membuat sebuah ruang menjadi nyaman. Sudah banyak perusahan interior yang menyediakan lampu-lampu yang menghasilkan cahaya estetika.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merasakan Ruang dalam Museum Tsunami

Jam Beker Daud